Sedikit melarikan diri dari kemacetan kota Bandung malam itu
akhirnya kesampaian juga dinner di Sugar & Cream Maja House. Sempet lihat
dan baca artikel yang memuat berita tentang tempat ini dan berniat dalam hati,
kalau ke Bandung harus nyempetin makan disini dan sekarang istilahnya mumpung
lagi #selo makanya gak mau sia-siain kesempatan buat dinner disini. Kenapa
harus dinner? Ada beberapa alasan sih, alasan pertama tempat ini berada agak
sedikit keluar dari hiruk pikuk kota jadi mungkin setelah siangnya jalan-jalan
atau mengabiskan aktivitas di kota Bandung dan bosan dengan kemacetan malamnya
biar lebih agak santai bisa sedikit menikmati makan malam sekaligus view yang
ditawarkan oleh Maja House ini. Kedua, menurut saya sore menjelang petang
sampai malam hari adalah waktu yang tepat untuk berkunjung ke tempat ini, kalo
sore hari matahari udah nggak terlalu panas dan malam hari bisa melihat
pemandangan langit dengan bintang dan bulannya serta bisa menikmati kerlap kerlip
lampu kota Bandung dari rooftop Maja House ini.
Sekitar pukul 7 malam kami sudah sampai di Maja House, bukan
kenapa-kenapa karena kalo maleman dikit lewat jl. Setiabudi itu sama aja bunuh
diri kalo liat macetnya (apalagi pas weekend) makanya kami sengaja
"kabur" dari sore hari biar pas sampai sini masih sepi dan kebagian
tempat duduk yang bisa liat city view. Kesan pertama ketika memasuki area
parkiran yaitu wow tempatnya bagus
banget kayak di majalah dan website yang pernah tak liat. Sempet mikir, coba
ada tempat beginian di Sukabumi pasti bakalan jadi tempat favorit saya buat
menghabiskan weekend. #lupakan
Jadi ternyata Maja House ini merupakan sebuah management
yang mengurus beberapa usaha di tempat ini seperti hotel, functional building,
restoran and bar yang kesemuanya menjadi satu gedung disini, untuk hotelnya
saya liat sih masih dalam tahap pembangunan dan itu kalau jadi pasti bagus
banget kalo nginep disitu bisa liat pemandangan yang Subhanallah indahnya.
Untuk memasuki restonya kita harus menaiki beberapa (banyak) anak tangga karena
restonya ini terletak di rooftop dari gedungnya, nah restonya ini sendiri
namanya Sugar & Cream. Jadi, tidak disarankan kesini membawa nenek atau
kakek kita ya... Eh tapi kayaknya lagi mau dibuat eskalator kok buat menuju ke
resto ataupun gedung pertemuannya itu. (sok tau)
Nama Maja House diambil dari bahasa Spanyol ini memiliki
arti sebagai tempat yang indah dan selalu bersentuhan dengan sesuatu yang indah
dan cantik. Pemilihan nama yang sangat
tepat memang jika dilihat dari bangunannya sendiri, selain membahas keindahan dari bangunana tersebut, Maja House
juga menyajikan beraneka macam makanan yang mengutamakan keindahan dan juga
kesehatan bagi konsumennya karena tidak menggunakan MSG sama sekali.
Resto ini terdiri dari beberapa bagian, ada yang di meja
bar, indoor, serta outdoor yakin deh kebanyakan orang yang kesini pasti bakal
memilih yang outdoor soalnya disini bisa melihat dengan jelas pemadangan kota
Bandung dengan kerlap-kerlip lampunya saat malam tiba. Tapi mungkin saya kurang
beruntung malam itu ternyata bagian outdoornya udah di reserve semua sama
orang, akhirnya saya memilih tempat indoor yang Alhamdulillah masih bisa
melihat city view walaupun tidak sejelas yang di outdoor. Setelah duduk rapi,
seorang pelayan dengan ramah membawakan buku menu (lembaran lebih tepatnya)
kepada saya. Setelah membolak-balik melihat isi menu saya agak kaget sekaligus
seneng, harga untuk menu disini nggak terlalu mahal boooookk (dibandingkan
dengan bangunan, pemandangan, pelayanan dan cita rasa menu yang ditawarkan) untuk
harga menu-menu asian dan western paling mahal sekitar 70ribu kecuali untuk
steak impor yang gak tau namanya apa ada yang nyampe 500ribu -- oh mai goat!
ini kalo abis makan langsung boker apa gak eman-eman tu makanan semahal itu
langsung masuk ke wc #curhat
Untuk menu yang disajikan disini seinget saya ada Western,
Asian dan Indonesian foods. Harga makanan disini berkisar dari 20-500rb (yang
paling mahal ini steak impor gak tau darimana) untuk minuman disini dari
15-2jutaan lebih. Lah kok mahal amat sampai 2jutaaaa? Iya yang semahal itu
adalah minuman beralkohol (entah wine, beer, vodka atau apa namanya saya nggak
gaul kalo soal minuman beralkohol, cuma tau ciu sama lapen itu yang saya tau
dijualnya 10rb doang segelas) impor gak tau darimana juga. Resto ini memang ada
clubnya setiap weekend, jadi mereka menjual minuman-minuman beralkohol yang
katanya juga enak (lha saya gak pernah minum). Oh ya, selain beberapa alasan
yang saya sebutkan diatas tadi kenapa datang jam 7 malam ya karena tujuan saya
kesini memang mau dinner sekalian menikmati city view Bandung soalnya kalo
kemaleman kan tempatnya disulap bim salabim jadi club prok prok prok.
Malam itu saya tidak tertarik dengan menu Western mereka
walaupun terlihat menggoda, ya karena siangnya dan hari kemarinnya saya udah
makan menu-menu bule barat semua makanya pengen ganti yang lain gitu. Akhirnya
saya memesan menu Asian bernama Champignon Mushroom With Wing Fried Chicken
(panjang amat yak namanya), Apple Mojito dan Green Tea Ice Cream With Apple
Crisp. Mangkuk biasanya menjadi wadah untuk menyajikan bubur, sereal, atau sup.
Tapi disini mangkuk dipakai untuk mewadahi nasi. Jadilah menu masakan ini
dinamai Rice on Bowl. Ada enam ragam pilihan yang ditawarkan, pengunjung bisa
memilih ayam bumbu pedas, brokoli dengan daging asap, daging cincang pedas,
jamur dengan sayap ayam goreng, tomat ceri dengan iga bakar, dan tongkol dengan
saus pedas. Masing-masing harganya Rp 30.500 (sebelum pajak). Saya memilih menu
rice on bowl dengan nasi dicampur dengan potongan-potongan jamur kancing
seperti nasi goreng. Di atasnya ditaruh sayap ayam jago goreng dengan bumbu
kuning (tradisional). Rasanya pas perpaduan antara asin dan gurihnya, yang
bikin ketagihan banget itu jamurnya yang maknyus.
Untuk menu selanjutnya yang saya pesan adalah Ice Cream
Green Tea With Apple Crisp. Menikmati khasiat antioksidan teh hijau ternyata
tidak hanya dengan cara menyeduh teh (baca: green tea). Bisa juga melalui
lembutnya es krim. Dua scoop es krim dalam mangkuk putih akan menggoda
pengunjung dengan aroma daun teh hijau yang disajikan dengan apple crisp yang
rasanya istimewa. Untuk menikmati menu ini saya diharuskan membayar Rp
18.500,00 (sebelum pajak). Minuman yang saya pesan adalah Apple Mojito yang
katanya salah satu menu minuman andalan di Maja House ini. Sebagai minuman khas
Kuba, resep minuman Apple Mojito asli intinya hanya terdiri dari konsep
campuran rum, daun mint, air soda, dan sari buah apel yang asli dari Malang.
Minuman mocktail ini disajikan dengan gelas besar yang cukup diminum buat
berdua, saya suka potongan buah apel dan irisan daun mint yang adem banget di
mulut. Harganya cukup mahal menurut saya, lebih mahal dari makanan yang saya
pesan Rp 35.000,00 (sebelum pajak).
Menurut saya ini merupakan tempat yang
recommended untuk dikunjungi ketika Anda berakhir pekan di Bandung. Larikan
sedikit diri Anda dari pusat kota Bandung pada saat weekend ke Maja House,
sambil sedikit melakukan “pemanasan” sebelum menghabiskan malam minggu Anda di
tengah-tengah kota.
No comments:
Post a Comment